Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus
merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering
disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan
kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan
pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari
tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi,
mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi
orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal
mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat
negative.
Disinilah peranan
pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan
bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan
selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun,
bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa
akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada
Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1.
Kurangnya penghayatan
pandangan hidup yang diyakini.
2.
Kurangnya keyakinan
pandangan hidupnya.
3.
Kurang memahami nilai
dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4.
Kurang mampu mengatasi
keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.
Atau sengaja
melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan
kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan
kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu
mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana
alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia
sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan
makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang
diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan
merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia
akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia
tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia
akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan
menjauhkan diri dari keburukan.
Akhirnya manusia
menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata
keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “.
Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia.
Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang
memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang
yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang
sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal,
seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya : Agama adalah akal, tidak ada
agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Maksud Nabi Muhammad
SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar
berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan.
Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang
artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah
jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.”
Ternyata, pandangan
hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di
akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan
pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar
ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa
baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan
sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang
terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah
SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.
Firman Allah SWT :
Yang artinya :
“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan
dunia dan akhirat ; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh pula apa yang kamu minta.” (QS.Fushilat : 31).
Ø
Langkah-Langkah
Berpandangan Hidup Yang Baik :
·
Mengenal, kodrat manusia sebagai
tahap pertama berpandangan hidup
·
Mengerti, yakni mengerti tentang
pandangan hidup.
·
Menghayati, menghayati akan
nilai-nilai dalam pandangan hidup
·
Meyakini, hal yang cenderung
memperoleh kepastian.
·
Mengabdi, hal yang penting akan
menghayati dan meyakini hal-hal yang diterimanya
·
Mengamankan,langkah terberat
yang membutuhkan imanyang teguh dan juga kebenaran.
Sumber :
http://newarr.weebly.com/uploads/5/3/3/6/5336039/ibd_8.pdf
http://www.perkuliahan.com/makalah-manusia-dan-pandangan-hidup/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar